pimpinan

pimpinan

Wednesday, June 19, 2013

Akhlak menurut imam Ghazali



Akhlak pada Imam Ghazali mempunyai pengertian tersendiri dan mempunyai batas pengertiannya sendiri. Pengertian akhlak baginya mengenai cara-cara suluk, mengenai jalan mendekatkannya kepada Allah sesuai dengan apa yang telah ditetapkan oleh syariat Islam dan ahli-ahli feqah. Oleh sebab itu, beliau menggunakan banyak nama untuk akhlak itu. Kadang-kadang beliau menambahnya jalan ke akhirat, sesekali menamakannya sifat-sifat hati, pada suatu tempat lain beliau menggunakan kata rahsia amal ibadat agama, bahkan pernah menggunakan sebutan budi pekerti yang baik di mana ia dijadikan nama bagi sebuah karya karangannya iaitu Akhlak al-Abrar. Sebuah karangannya yang terpenting dan masyhur diberi nama Ihya’ Ulumuddin iaitu Pembangkit Ilmu-ilmu Agama.
Kita dapat merumuskan maksud akhlak di sisi Imam Ghazali berdasarkan kepada nama– nama di atas ialah membentuk jiwa dan mengembalikannya kepada apa yang telah digariskan oleh syariat Islam sebagaimana yang telah dilalui oleh ahli-ahli mukasyafah dan ahli tasawwuf Islam serta apa yang pernah dilakukan oleh para nabi, siddiqin dan para syuhada’ yang soleh. Kadang-kadang Ghazali memperkuat pembahasan dan kupasannya dengan menggunakan kata-kata Ibnu Adham, Al-Tustari, Al-Muhasibi dan ahli-ahli Tasawwuf yang lain. Begitu juga tidak sedikit beliau menggunakan riwayat para nabi seperti nabi Musa, Nabi Daud, Nabi Isa dan lain-lain untuk menjadi hiasan kepada huraiannya .
Sebagai dasar budi pekerti manusia, Imam Ghazali memberikan tiga sebab asas iaitu tafakkur membawa erti akal, syahwat membawa erti hawa nafsu dan ghadab yang membawa erti marah. Memperbaiki budi pekerti bagi Imam Ghazali ialah menuju keseimbangan dalam menggunkan ketiga sifat asas tadi dan menyalurkan kepada perilaku atau perangai yang baik. Didakwa bahawa tidak kesemua kelakuan yang baik itu disukai oleh manusia bahkan sebaliknya kerapkali manusia itu menggemari perbuatan yang buruk. Oleh sebab itu kadang-kadang kita terpaksa mengambil yang buruk pada anggapan manusia dan meninggalkan yang baik menurut ukuran mereka. Sebuah hadis memperingatkan tentang perkara ini iaitu bermaksud :
Syurga itu diliputi dengan segala macam kebencian dan neraka itu diliputi dengan segala macam keinginan

Begitu juga dengan maksud firman Allah dalam ayat 216 surah Al-Baqarah :
Barangkali kamu membenci sesuatu sedangkjan yang demikian itu baik untukmu, begitu juga barangkali kamu mencintai sesuatu sedangkan yang demikian itu tidak baik untukmu

Apa yang menjadi pegangan yang tegas baginya mengenai kelakuan-kelakuan (khuluk) yang baik ialah ukuran-ukuran yang telah dijelaskan oleh syariat Islam. Katanya: ” Ada pun budi pekerti yang baik itu dapat dicapai dengan cara menghilangkan semua adat dan kebiasaan buruk yang telah diterangkan dengan jelas satu-persatu oleh syariat. Menjauhkan diri daripadanya dengan membencinya sebagaimana seseorang itu menjauhkan dirinya daripada segala macam benda yang kotor disamping dia berusaha dengan bersungguh-sungguh membiasakan adat dan kebiasaan yang baik sehingga memberi kesan kepada jiwanya dan kemudian barulah dia merasakan nikmat dan kesenangan daripada hasil usahanya itu”.

Membangun sistem



Membangun Sistem
Membangun system berarti membentuk interaksi secara regular atau mengusahakan ketergantungan antargroup atau item supaya menjadi kesatuan yang menyeluruh untuk bekerja mewujudkan tujuan yang diinginkan.

Fungsi system antara lain :
  1. Membentuk perilaku individu dalam organisasi ( diperlukan system yang bekerja untuk membantu individu menjalankan apa yang sudah diketahuinya supaya sejalan dengan visi – misi organisasi ).
  2. Membentuk standar kualitas operasi organisasi ( system kerja yang sudah terstandar ).
  3. Menentukan standar kualitas orang ( system kerja yang harus dimiliki oleh setiap individual ).
Empat Prinsip Membangun System

  1. Komitmen, yaitu bentuk nyata dari sebuah kesungguhan, dari mulai level menggagas    sampai menjalankan, from the world of word to the world of action, dari konsep ke praktek.
  2. Kelayakan untuk dipercaya ( credibility ), yaitu kehadiran orang yang kredibel ( ahli dalam bidang profesionalitas, dan dalam kekuatan moral – spiritual, seperti kejujuran, ke – amanah – an, ketaatan, dll ) menurut system yang dibangunnya.
  3. Komunikasi, yaitu menyampaikan pesan kepada orang lain ( the meaning ) tentang ide – ide yang menyangkut system itu.
  4. Kecerdasan, yaitu kemampuan memecahkan masalah di lapangan dengan cara –cara, teknik – teknik, atau strategi – strategi yang selalu lebih baik, mencakup kreatifitas, menambah pengetahuan, menambah keahlian, kesadaran menghilangkan kebodohan, kesadaran mengurangi kelemahan, belajar tentang bagaimana belajar, dll.

Saturday, June 15, 2013

Perkembangan Telegram dan Dampaknya

A.    Latar Belakang
Telegram adalah fasilitas yang digunakan untuk menyampaikan informasi jarak jauh dengan cepat, akurat dan terdokumentasi. Telegram berisi kombinasi kode yang ditransmisikan oleh alat yang disebut telegraf, dengan menggunakan kabel-kabel yang menghubungkan satu lokasi dengan lokasi yang lain melalui bawah laut
Telegraf adalah sistem komunikasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dengan menggunakan isyarat listrik dalam bentuk kode morse.
Kode morse adalah kode yang menggunakan kombinasi suara panjang (dinyatakan dengan simbol garis) dan suara pendek (dinyatakan dengan titik) untuk menyatakan sebuah huruf, sebuah angka, ataupun tanda-tanda yang lain.
Pada sistem telegraf, suatu pesan akan diterjemahkan menjadi sederetan kode morse. Kode tersebut selanjutnya dikirim melalui kawat peghubung sebagai media perantara dan diterima oleh bagian penerima.Pada bagian penerima, kode-kode tersebut diterjemahkan kembali menjadi pesan seperti aslinya.
Dalam terminologi telegraf, pesan itu disebut telegram. Meskipun telegram sudah jarang digunakan, kode morse masih dipakai sampai sekarang. Misalnya, dalam dunia pelayaran, kode morse dipakai untuk mengirim tanda bahaya, meminta pertolongan, atau mengirimkan sinyal SOS.

Monday, June 10, 2013

Pendekatan Pembelajaran Dari Segi Psikologi



Di era globalisasi seperti ini semua aspek kehidupan dituntut untuk terus maju dan berkembang dengan cepat. Peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia terus diupayakan dan dikembangkan seiring dengan perkembangan jaman yang semakin global. Peningkatan sumber daya manusia juga berpengaruh terhadap dunia pendidikan. Pendidikan merupakan ujung tombak dalam pengembangan sumber daya manusia harus bisa berperan aktif dalam meningkatkan kualitas dan juga kuantitas. Upaya pengembangan tersebut harus sesuai dengan proses pengajaran yang tepat agar anak  didik dapat merima didikan dengan baik.
Dalam kegiatan belajar mengajar sangat diperlukannya interaksi antara guru dan murid yang memiliki tujuan. Agar tujuan ini dapat tercapai sesuai dengan target dari guru itu sendiri, maka sangatlah perlu terjadi interaksi positif yang terjadi antara guru dan murid. Dalam interaksi ini, sangat perlu bagi guru untuk membuat interaksi antara kedua belah pihak berjalan dengan menyenangkan dan tidak membosankan. Hal ini selain agar mencapai target dari guru itu sendiri, siswa juga menjadi menyenangkan dalam kegiatan belajar mengajar, serta lebih merasa bersahabat dengan guru yang mengajar.